Kotabumi – Adanya isu tentang
Beras Untuk Rakyat Miskin (Raskin) tidak layak konsumsi yang beredar di Lampung
Utara (Lampura) ternyata bukan isapan jempol belaka. Hal ini dibuktikan dengan temuan
puluhan karung beras asal Jombang, Jawa Timur (Jatim) yang diduga tak laik
konsumsi oleh Polres setempat digudang gudang Badan Urusan Logistik (Bulog)
Subdivre II Lampura yang ada Desa Mulangmaya, kecamatan Kotabumi Selatan pada
Sabtu (11/5).
“Kami cross check dan meminjam satu karung beras yang bertuliskan tulisan
dari Jombang, Jawa Timur (Jatim) untuk dijadikan sample (contoh). menurut informasi, barang itu masuk sekitar bulan
Februari dan Maret 2013,” kata Kanit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Polres setempat,
Iptu. Suprianto, Senin (20/5).
Supri menyatakan bahwa terdapat sekitar
70 ton dari 1000 ton beras asal jombang itu yang telah didistribusikan ke
masyarakat. Hal ini berdasarkan keterangan dari Kepala Gudang Bulog, Lubis. “Nah
sisanya tidak jadi dibagikan karena ada complain
(keluhan) dari masyarakat waktu itu. Kita juga dapat informasi bila beberapa
truk fuso yang datang untuk membawa beras itu kembali ke Bandar Lampung,” beber
dia.
Terkait penemuan itu, Supri
mengaku belum melakukan pemeriksaan terhadap kepala Subdivre II Bulog Lampura,
Agus Siswantara dengan alasan pembagian beras yang diduga tidak laik itu sudah
dihentikan dan sudah diganti dengan beras Vietnam.
Sementara mengenai langkah yang
akan ditempuh terkait keberadaan beras yang diduga tak laik konsumsi ini, ia
mengatakan akan berkoordinasi dengan pihak Polda Lampung. “Beras itu kan sudah dibawa lagi ke
Bandar Lampung. Jadi, kita akan konsultasikan ini dengan pihak Polda. Akan
diapakan (beras asal jatim itu). (Apakah) tetap akan dipantau Polda Lampung,”
terang dia.
Sementara, mantan Kepala Gudang
Bulog Subdivre II Lampura, yang saat ini menjabat sebagai Kasi Jasa Divisi
Regional (Divre) Bulog Lampung, Rahimmudin, membenarkan bahwa saat dirinya
menjabat sebagai kepala Gudang jumlah beras yang datang dan masuk ke gudang
bulog Mulang Maya asal Jatim tersebut jumlahnya mencapai 1000 ton. Sedangkan
yang telah dikeluarkan sebanyak 63 ton lebih. “Saat itu saya menjabat kepala
gudang dan apapun perintah dari kasub (Kepala Subdivre, Agus Siswantara), ya
kita laksanakan. Diminta memasukan barang kita laksanakan dan ada perintah
mengeluarkan barang tergantung dengan Drop Order atau yang biasa DO ya kita
keluarkan,” jelasnya.
Sayangnya, saat sejumlah awak
media mendatangi Kantor Bulog Subdivre II Lampura yang beralamat di Jalan
Soekarno Hatta sekitar pukul 11.30 WIB, Senin (20/5), sang kepala Bulog
Subdivre II Lampura, Agus Siswantara dan Kasi Pelayanan Publik (PP) Dedi tidak
berhasil ditemui lantaran tidak berada ditempat. “Tidak ada mas, semuanya staf.
Pak Kasub tidak ada, begitu juga pak Dedi Kasi PP juga sedang keluar,” kata Ardi
Petugas Satuan Pengamanan (Satpam) di pintu masuk kantor tersebut.
Berdasarkan informasi yang
berhasil dihimpun, Raskin tak laik konsumsi yang berasal dari Jawa Timur(Jatim)
sempat beredar dikalangan masyarakat. Akibatnya, masyarakat miskin yang
seharusnya mendapat beras sesuai standar ternyata mendapat pakan ternak bebek.(Feaby)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar