Selasa, 02 Oktober 2012

PEMKAB BANTAH TUGU ARPN TIDAK EFEKTIF


Kotabumi, HL - Pemerintah Kabupaten Lampung Utara (Lampura) membantah keras bahwa pembangunan Tugu Alamsyah Ratu Prawiranegara (ARPN) senilai Rp. 1, 5 miliar tidak tepat efektif dan efisien bagi masyarakat. Lantaran, pembangunan tugu tersebut telah melalui berbagai perencanaan yang matang.

“Kita hargai pendapat dari adik – adik kita di Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lampura. Ini kan hanya soal pemahaman. Mungkin adik - adik PMII tidak datang pada saat ekspose rencana pembangunan tugu tersebut. Tapi kita maklum karena ini bagian dinamika bermasyarakat,” jelas Kabag Humas dan Protokol setempat, Syahrudin Putra, diruangannya, Senin (1/10).

Seluruh masyarakat Lampung, masih kata dia, pastinya mengenal sosok ARPN. Sebab, putra daerah asal provinsi Lampung ini memiliki jasa yang tidak sedikit ditingkat nasional. “Semua masyarakat pasti pahamlah jasanya. Beliau adalah tokoh nasional. Provinsi atau Kabupaten lain aja buat. Masa kita tidak. Beliau kan tokoh Lampung,” katanya.

Disinggung mengenai pernyataan PMII yang menyatakan bahwa pembangunan di Lampura hanya terpusat atau menumpuk didaerah perkotaan, Syahrudin kembali membantahnya. “Pemerintah ini kan sifatnya eksternal dan internal. Dengan membangun patung ARPN artinya kita telah menghargai jasa pahlawan kita. Dan, saya fikir ini bukan pemborosan,” kelitnya.

Pembangunan itu, kata dia lagi, terbagi dua yakni pembangunan fisik dan non fisik. Mantan alumni Fakultas Fisip Unila ini menyebutkan bahwa perbandingan pembangunan antara desa dan kota di Lampura adalah 70 persen untuk daerah perdesaan dan 30 persen untuk daerah perkotaan.

“Pembangunan yang dilakukan didaerah perkotaan hanya bersifatnya sebagai make up atau pemanis seperti perbaikan sarana dan prasarana kota. Mengingat daerah kota merupakan jantung Kabupaten yang memerlukan berbagai pembenahan,” paparnya.

Pemerintah Kabupaten Lampura, menurutnya, sangat berharap, pembangunan
tugu ARPN dapat menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda dimasa mendatang. “Kita harapkan para generasi muda kita dapat lebih termotivasi dengan keberadaan patung ini,” pungkasnya.

Diketahui, Rencana pembangunan Tugu Alamsyah Ratu Prawira Negara (ARPN) Lampura yang menelan Rp 1,5 Miliyar uang rakyat mulai menuai protes. Lantaran, proyek pembangunan tugu ARPN tersebut dinilai tidak efektif dan efisien bagi masyarakat setempat.

“Kita sangat sayangkan Pembangunan tugu ARPN ini karena proyek
pembangunan tugu ARPN ini merupakan pemborosan uang rakyat,” kata
Ketua Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lampura, Yoki Agung
Malian, dihalaman kantor pemda setempat, Selasa (25/9). Pembangunan
tugu ARPN, kata dia lagi, merupakan bukti nyata bahwa pembangunan diwilayah Kabupaten Lampura tidak merata dan hanya berkonsentrasi pada daerah perkotaan.

“Kalaupun harus ada pembangunan, kenapa tidak disebarkan ditempat – tempat lain. Kenapa tugu ARPN itu harus dibangun didaerah kota. Sementara, APBD itu kan 70 persen untuk daerah Desa, dan 30 persen untuk didaerah kota. Tapi realisasinya dilapangan semua pembangunan itu menumpuk diperkotaan,” ia memaparkan.(Feaby)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...