Kotabumi, HL - Pemerintah
Kabupaten Lampung Utara (Lampura) membantah keras bahwa pembangunan Tugu Alamsyah
Ratu Prawiranegara (ARPN) senilai Rp. 1, 5 miliar tidak tepat efektif dan
efisien bagi masyarakat. Lantaran, pembangunan tugu tersebut telah melalui berbagai
perencanaan yang matang.
“Kita hargai pendapat dari adik –
adik kita di Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lampura. Ini kan hanya soal
pemahaman. Mungkin adik - adik PMII tidak datang pada saat ekspose rencana
pembangunan tugu tersebut. Tapi kita maklum karena ini bagian dinamika bermasyarakat,”
jelas Kabag Humas dan Protokol setempat, Syahrudin Putra, diruangannya, Senin
(1/10).
Seluruh masyarakat Lampung, masih
kata dia, pastinya mengenal sosok ARPN. Sebab, putra daerah asal provinsi
Lampung ini memiliki jasa yang tidak sedikit ditingkat nasional. “Semua
masyarakat pasti pahamlah jasanya. Beliau adalah tokoh nasional. Provinsi atau
Kabupaten lain aja buat. Masa kita tidak. Beliau kan tokoh Lampung,” katanya.
Disinggung mengenai pernyataan PMII yang menyatakan bahwa pembangunan di Lampura hanya terpusat atau menumpuk didaerah perkotaan, Syahrudin kembali membantahnya. “Pemerintah inikan
sifatnya eksternal dan internal. Dengan membangun patung ARPN artinya kita
telah menghargai jasa pahlawan kita. Dan, saya fikir ini bukan pemborosan,”
kelitnya.
Disinggung mengenai pernyataan PMII yang menyatakan bahwa pembangunan di Lampura hanya terpusat atau menumpuk didaerah perkotaan, Syahrudin kembali membantahnya. “Pemerintah ini
Pembangunan itu, kata dia lagi,
terbagi dua yakni pembangunan fisik dan non fisik. Mantan alumni Fakultas Fisip
Unila ini menyebutkan bahwa perbandingan pembangunan antara desa dan kota di
Lampura adalah 70 persen untuk daerah perdesaan dan 30 persen untuk daerah
perkotaan.
“Pembangunan yang dilakukan didaerah
perkotaan hanya bersifatnya sebagai make up atau pemanis seperti perbaikan
sarana dan prasarana kota .
Mengingat daerah kota
merupakan jantung Kabupaten yang memerlukan berbagai pembenahan,” paparnya.
Pemerintah Kabupaten Lampura,
menurutnya, sangat berharap, pembangunan
tugu ARPN dapat menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda dimasa mendatang. “Kita harapkan para generasi muda kita dapat lebih termotivasi dengan keberadaan patung ini,” pungkasnya.
Diketahui, Rencana pembangunan Tugu Alamsyah Ratu Prawira Negara (ARPN) Lampura yang menelan Rp 1,5 Miliyar uang rakyat mulai menuai protes. Lantaran, proyek pembangunan tugu ARPN tersebut dinilai tidak efektif dan efisien bagi masyarakat setempat.
tugu ARPN dapat menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda dimasa mendatang. “Kita harapkan para generasi muda kita dapat lebih termotivasi dengan keberadaan patung ini,” pungkasnya.
Diketahui, Rencana pembangunan Tugu Alamsyah Ratu Prawira Negara (ARPN) Lampura yang menelan Rp 1,5 Miliyar uang rakyat mulai menuai protes. Lantaran, proyek pembangunan tugu ARPN tersebut dinilai tidak efektif dan efisien bagi masyarakat setempat.
“Kita sangat sayangkan
Pembangunan tugu ARPN ini karena proyek
pembangunan tugu ARPN ini merupakan pemborosan uang rakyat,” kata
Ketua Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lampura, Yoki Agung
Malian, dihalaman kantor pemda setempat, Selasa (25/9). Pembangunan
tugu ARPN, kata dia lagi, merupakan bukti nyata bahwa pembangunan diwilayah Kabupaten Lampura tidak merata dan hanya berkonsentrasi pada daerah perkotaan.
pembangunan tugu ARPN ini merupakan pemborosan uang rakyat,” kata
Ketua Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lampura, Yoki Agung
Malian, dihalaman kantor pemda setempat, Selasa (25/9). Pembangunan
tugu ARPN, kata dia lagi, merupakan bukti nyata bahwa pembangunan diwilayah Kabupaten Lampura tidak merata dan hanya berkonsentrasi pada daerah perkotaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar