Jumat, 19 Oktober 2012

BLH PASTIKAN SUMUR WARGA TERCEMAR MINYAK


Kotabumi Online - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Lampung Utara (Lampura) memastikan sumur warga disekitar SPBU 24.345.82 tercemar bahan bakar jenis Bensin. Kepastian ini didapat saat BLH setempat mengecek langsung kesejumlah sumur warga Dusun Tanjung Sari, Desa Bumi Raya, Abung Selatan, Lampura yang diduga tercemar, Senin (15/10), pukul 10.00 Wib.

“Hasil pengecekan sementara, kami belum bisa memastikan ini minyak apa. Akan tetapi, yang pasti ini adalah bahan bakar,” ujar sekretaris BLH Suparman yang didampingi Kasie Pertambangan, Dedi Zainuri, Senin (15/10).

Kendati telah menemukan kandungan minyak pada sumur beberapa warga, namun BLH enggan  menyatakan bahwa sumber pencemaran itu berasal dari SPBU yang tidak jauh dari penduduk tersebut. “Untuk memastikan jenis bahan bakar yang mencemari sumur warga itu, harus ada uji laboratorium Kalau dilihat dari tiga indikasi yang ada yaitu dari warna, bau, serta jejak dipastikan air sumur warga mengandung minyak. Dan, Tadi kita sama-sama lihat, saat air kita bakar dengan korek api, ternyata langsung terbakar,” katanya,

Hasil pengecekan ini, katanya, akan dilaporkan kepada pimpinan dan akan dilakukan uji laboratorium guna mengetahui jenis bahan bahan baker apa yang telah mencemari sumur para warga,” jelasnya.

Ishadi, pemilik dealer motor yang sumur miliknya menjadi salah satu korban pencemaran meminta Pemkab Lampura untuk segera mengambil langkah tegas terkait persoalan ini. “Harus ada langkah tegas dari pemkab, terutama persoalan air bersih. Ini sangat penting. Kami sangat butuh air bersih,” tegasnya.

Untuk diketahui, Sumur milik warga Dusun Tanjung Sari, Desa Bumi Raya, Abung Selatan, Lampung  Utara (Lmpura) tercemar bahan bakar.  Mirisnya, kendati pencemaran sumur para warga tersebut sudah  terjadi sejak tiga tahun terakhir namun hingga kini belum ada langkah konkret dari Pemerintah Kabupaten setempat menyikapi persoalan tersebut.

“Akibat pencemaran ini, guna memenuhi kebutuhan air bersih untuk keluarga, saya terpaksa meminta air bersih kepada Pabrik Kayu yang berada didepan rumah. Sementara, sumur bor milik saya sudah tidak terpakai sejak tiga tahun terakhir,” beber Budiman Limansyah (57), Minggu (14/10).(Aby)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...