Jumat, 19 Oktober 2012

PT. KAI KELUARKAN LARANGAN BERDAGANG DIATAS KERETA

Kotabumi Online – Guna memberikan rasa aman dan kenyamanan kepada penumpang kereta api, PT. Kereta Api Indonesia akan segera memberlakukan kebijakan larangan kepada pedagang asongan untuk menggelar dagangannya diatas kereta api.

“Sesuai dengan Instruksi Direksi PT. KAI nomor 2/LL.006/KA-2012 tentang penertiban pedagang asongan, kita akan melarang pedagang asongan untuk menjajakan dagangannya diatas rangkaian kereta api yang sedang berhenti distasiun ataupun rangkaian kereta api yang sedang dalam perjalanan,” jelas manajer Humas PT. KAI Subdivre 3.2 Kotabumi, Zakaria, seusai menggelar sosialiasi larangan berdagang  iatas kereta, Selasa (9/10).

PT. KAI, kata dia lagi, kini lebih mengutamakan rasa aman, tenteram, tertib dan nyaman bgi para penumpang kereta api. Sebab, selama ini para penumpang sudah merasa sangat terbebani dengan keberadaan para pedagan asongan yang selama ini beroperasi diatas kereta api. 

“Untuk itulah sosialiasi larangan ini diadakan agar dapat memberikan pengertian kepada para pedagang asongan bahwa berdagang diatas rangkaian kereta api itu dilarang karena tidak sesuai dengan aturan yang ada,” ia menyebutkan.

Kendati demikian, dirinya menyatakan tidak akan segera memberlakukan kebijakan larangan ini kepada para pedagang asongan. Sebab, pihaknya masih memberikan  toleransi selama tiga bulan kepada para pedagang untuk tetap menjajakan dagangannya diatas kereta.

“Kita tidak bisa sekaligus melarang mereka (pedagang, red). Namun, untuk Kereta Api eksekutif larangan  itu sudah lama diberlakukan. Kita masih mencari formula yang tepat terhadap persoalan in,” terangnya.

Untuk menjalankan kebijakan ini, imbuhnya, pihaknya telah menyiapkan Polisi Khusus Kereta Api, Pengamanan Objek Vital  (PAM Obvit), Satpam, dan Polisi Militer (PM) pada setiap kereta api. “Kita
 imbau kepada para pedagang dalam mencari duit tetap mengutamakan kenyamanan dan keamanan penumpang,” jelasnya.

Awam, seorang pedagang yang biasa berdagang diatas kereta menyatakan bahwa pihaknya sangat tidak setuju dengan akan segera diberlakukannya kebijakan tersebut. Lantaran, kebijakan ini dikhawatirkan akan sangat mengancam mata pencaharian para pedagang. “Kalau dilarang, anak – istri kami mau makan apa nantinya,” keluh dia.(Aby)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...