Selasa, 02 Oktober 2012

LAGI, SDN AMBRUK DILAMPURA


Kotabumi, HL - Potret pendidikan di Kabupaten Lampung Utara (Lampura) makin bertambah buram. Bayangkan dalam setahun dan hanya hitungan bulan saja dua sekolah dasar (SD) didaerah itu ambruk hingga rata dengan tanah.

Menariknya, sekolah yang ambruk itu justru baru saja mengalamni perehaban yang tentunya menelan dana yang tidak sedikit alias ratusan juta rupiah. Apakah ini menunjukkan kinerja Dinas Pendidikan (Disdik) setempat yang makin terpuruk. Benar kah demikian .......... ??? Berdasarkan hasil investigasi Harian Lampung diketahui dua Sekolah Dasar (SD) yang ambruk yakni SDN 3 Srimenanti Kecamatan Tanjung Raja terjadi pada 4 September yang lalu kemudian menyusul SDN 3 Cahayanegeri Kecamatan Abung Barat pada Jum’at 28 September 2012 yang baru lalu.

Kedua sekolah yang ambruk diketahui hasil kerja rekanan (pihak ketiga,red)  yang dibiayai oleh pemerintah pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2011. Sayangnya, peristiwa yang telah mencoreng citra pendidikan itu, pihak terkait ternyata tak lebih dari hanya sebatas mengetahui kejadian kemudian meninjau kelokasi. Selanjutnya belum ada langkah-langkah kongkrit dalam peristiwa itu.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Lampura Zulkarnain melalui Plt Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Abizar membenarkan dua sekolah sudah ambruk dalam waktu hampir bersamaan sejauh ini pihak Disdik ini baru meninjau kelokasi.

“Kalau saya mendapat informasi memang sudah dua sekolah dasar yang ambruk. Dan itupun saya ketahui setelah membaca Koran,” ujar Abizar dihubungi melalui Ponselnya Selasa (2/10.

Menurut Abizar, pihaknya memang belum mendata berapa banyak sekolah yang ambruk, lantaran pristiwa itu baru terjadi dua kali saja. Meski demikian, Abizar menyesalkan ambruknya dua sekolah itu. Pasalnya, Disdik sudah melaksanakan fungsinya selaku leading sektor sementara  yang mengejakan fisik atau bangunan adalah pihak ketiga.

“Ya, tentu kita sangat menyesalkan dua kali telah terjadinya sekolah ambruk dan ini tentu akan berdampak pada proses belajar mengajar,” ujar Abizar seraya mengakui dirinya tidak ikut saat peninjauan kelokasi sekolah yang ambruk.

Tetapi, sambung dia, untuk lebih jelasnya, bisa ditanya kepada kepala dinas, Sekretaris ataupun Muhtar selalu Kabid Perencanaan. Sayangnya para pejabat Disdik ini sulit untuk dihubungi saat berita akan diturunkan. Bahkan jumlah anggaranpun belum diketahui.

Terpisah, Wakil Ketua Komisi D DPRD Lampura Darwan, BBA mengatakan bahwa dua kali ambruknya sekolah dasar diwilayah merupakan preseden terburuk dalam dunia pendidikan. “Peristiwa ini harus ada yang berrtanggung jawab. Apakah Disdik sendiri ataupun pihak rekanan,” ujar Darwan.

Ditegaskan dia, secepatnya, Komisi D akan memanggil semua pihak yang terkait dalam pengerjaan proyek tersebut. “Kita akan pertanyakan dalam hearing. Dan jika terbukti akan kita rekomendasikan kepada aparat penegak hukum,” tegasnya.

Sementara itu, pantauan dilokasi SDN 3 Cahaya Negeri beberapa hari yang lalu, satu unit gedung terdiri dari empat ruang kelas ambruk dan rata dengan tanah. Empat ruang masing-masing perpustakaan, ruang kelas 4, kelas dan kelas 6. Kondisi paling parah terjadi pada ruang perpustakaan dan ruang kelas 4. Sekedar mengingatkan, sebelumnya SDN 3 Srimenanti Kecamatan Tanjung Raja ambruk hingga rata dengan tanah. Atas pristiwa itu, Bupati Lampung Utara Zainal Abidin meminta kepada pihak ketiga untuk bertanggung jawab. Hal ini ditegaskan bupati saat melakukan kinjungan kerja (Kunker) diwilayah kecamatan beberapa waktu lalu.(Feaby)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...