Selasa, 07 Agustus 2012

JALUR DUA SUDIRMAN DINILAI KURANG LAYAK


Kotabumi, HL – Nada sumbang mulai bermunculan ditengah masyarakat Lampung Utara (Lampura) terhadap pekerjaan lanjutan pelebaran dua jalur Jenderal Sudirman senilai Rp. 6.500.000.000,00 yang sudah dimulai sejak beberapa hari belakangan ini.
Mencuatnya nada sumbang terhadap proyek bombastis tersebut bukanlah tanpa alasan. Sebab, sejumlah elemen masyarakat menilai proyek yang menelan tersebut dinilai terlalu dipaksakan dan sarat dengan muatan politis.
“Kita sangat mengapresiasi sekali proyek lanjutan ini. Namun, hendaknya pemerintah Kabupaten ini juga dapat memperhatikan apa yang menjadi keluhan masyarakatnya karena sebenarnya jalan dua jalur yang dibangun Pemkab ini kurang layak,” tandas Sekretaris LSM Lampura, Samsuri, saat diwawancarai melalui telepon selulernya, Minggu (2/8).
Pasalnya, terus dia, pada jalan dua jalur pertama yang telah dibangun Pemkab pada tahun 2011 lalu dirasakan sangat kurang memadai alias kurang lebar. Akibatnya, para pengendara terutama pengendara roda empat sangat mengalami kesulitan ketika hendak memutarkan arah kendaraannya.
“Coba anda perhatikan pengendara roda empat yang hendak memutarkan arah kendaraannya. Kebanyakan mereka pasti sangat kesulitan. Dimana setiap kendaraan yang hendak berputar arah harus bersusah payah dahulu baru bisa melajukan kendaraannya lantaran lebar jalan itu sangat kurang. Pokoknya, perlu energi dan kemampuan yang lebih untuk bisa berputar arah,” tukas dia.
Kondisi ini, kata dia, memberikan rasa ketidaknyamanan kepada para pengendara. Sebab, tidak hanya laju para pengendara roda mobil yang harus terhenti akibat hendak berbalik arah tapi juga mengganggu laju para pengendara lainnya baik kendaraan roda dua atau roda empat.  
“Nuansa politis pada pembangunan jalur dua ini sepertinya sangat kental terasa. Pemkab terkesan hanya mengejar simbol yang kasat mata tanpa memikirkan kenyamanan para pengguna jalan,” beber dia.
Pernyataan serupa juga dilontarkan oleh salah satu mantan konsultan jasa konstruksi Bandar Lampung, yang enggan disebutkan namanya. Sumber tersebut dengan lugas juga menyatakan bahwa pembangunan dua jalur tersebut terkesan dipaksakan karena jalan dua jalur. Sebab, jalan dua jalur itu dapat menjadi tanda kemajun suatu daerah. Meski akibatnya malah menjadi boomerang bagi pengguna jalan karena tidak efektif.
Idealnya, sambung dia, setiap jalur pada jalan dua jalur tersebut memiliki lebar 6 meter dan ditambah dengan 1,5 meter untuk bahu jalan. “Rinciannya begini, lebar setiap jalur 6 m, baik kiri maupun kanan. Terus ditambah 1,5 meter bahu jalan setiap jalurnya,” jelas dia seraya menyarankan kepada pihak terkait memperkecil setiap trotoar didaerah putaran agar para pengendara mobil memiliki cukup ruang untuk memutarkan arah mobilnya.

Kabag Humas dan Protokol Pemkab Lampura, Syahrudin Putra ketika dikonfirmasi belum lama ini tak menampik bahwa lebar jalan dua jalur Jenderal Sudirman tersebut tidak cukup. Namun, Syah, demikian dia akrab dipanggil berdalih penyebab utama dari kurang memadainya lebar jalan tersebut lantaran kawasan disepanjang jalan tersebut merupakan daerah padat penduduk.
“Kita akui jika jalan dua jalur itu kurang lebar. Cuma mau gimana lagi. Daerah itu kan daerah padat penduduk. Paling tidak, kita sudah sedikit bisa mengurangi kepadatan itu. Ya, kita akui masih banyak kelemahan yang harus segera dibenahi,” pungkas dia.HLD-28

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...