Kotabumi,
HL - Stasiun Klimatologi, Masgar Provinsi Lampung memperkirakan, awal musim
penghujan di Kabupaten Lampung Utara terjadi pada bulan Oktober hingga pertengahan
Nopember tahun ini.
Kepala
Stasiun Klimatologi, Hariyanto menjelaskan, berdasarkan data distasiun
setempat, bagian Barat di Kabupaten Lampung Utara, turun hujan akan berlangsung
pada pertengahan September hingga awal Oktober. Pada bagian Selatan dan Timur Kabupaten
setempat, Ia menuturkan perkiraan hujan akan terjadi pada awal Oktober hingga
Nopember. Dan bagian Utara, di Lampung Utara akan turun hujan pada awal bulan
Oktober. "Ketiga bagian tersebut terjadi hujan dengan intensitas
normal," tuturnya ketika dihubungi melalui telepon, Minggu (26/8).
Sedangkan untuk musim kemarau, di Lampung puncaknya terjadi pada bulan
September tahun 2012. Ia menjelaskan, untuk musim kemarau tahun ini, tidak jauh
berbeda dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dimana perbandingan antara musim
penghujan dengan musim kemarau 50 persen berbanding 50 persen. "Tahun ini
musim kemarau terjadi selama 6 bulan, dan juga musim penghujan juga selama enam
bulan," bebernya.
Sedangkan
untuk tingkat kekeringan di kabupaten setempat, tidak perlu dikhawatirkan,
karena masih bersifat normal, sehingga tidak berdampak pada seluruh kehidupan
masyarakat. "Tidak perlu khawatir akan musim kemarau, karena tidak
berkepanjangan," jelasnya.
Ia
mengimbau kepada warga khususnya masyarakat di Kabupaten Lampung Utara agar
menghemat penggunaan air, karena, sambung dia, diwilayah ini diperkirakan sudah
jarang turun hujan. Selain itu, warga juga diminta untuk menjaga kesehatan agar
terhindar dari penyakit pancaroba, seperti flu, batuk, pilek, ISPA.
"Biasanya sumber penyakit, seperti virus, bakteri ikut beterbangan melalui
udara, dan terbawa angin saat kemarau, sehingga menyebabkan seseorang dapat
gampang terkena penyakit," katanya.
Akibat
tidak kunjung turun hujan, sejumlah sumur warga di beberapa wilayah di
Kabupaten Lampung Utara mengalami kekeringan. Hal ini seperti diungkapkan Ani,
warga Kota Alam Kotabumi Selatan, Lampura, sumur dirumahnya sudah tidak bisa
lagi terisi air. Hal ini dikarenakan sudah sekitar 3 bulan belakangan, di
wilayah tempat tinggalnya hujan tidak kunjung turun.
Oleh karena itu, dirinya terpaksa berpindah tempat kerumah saudaranya, yang dirumahnya masih ada airnya. "Saya kalau mau bersih-bersih minta air di rumah saudara," ujarnya, Minggu (26/8).
Selain itu, diduga ditempatnya juga banyak yang membuat sumur bor, sehingga sumur tadah hujan yang ada disekitarnya, sudah tidak mampu lagi mengeluarkan air karena tersedot oleh sumur bor. "Saya harus hemat dalam menggunakan air, dan dipakai untuk hal-hal yang bersifat penting saja, seperti mandi, mencuci," bebernya.
Oleh karena itu, dirinya terpaksa berpindah tempat kerumah saudaranya, yang dirumahnya masih ada airnya. "Saya kalau mau bersih-bersih minta air di rumah saudara," ujarnya, Minggu (26/8).
Selain itu, diduga ditempatnya juga banyak yang membuat sumur bor, sehingga sumur tadah hujan yang ada disekitarnya, sudah tidak mampu lagi mengeluarkan air karena tersedot oleh sumur bor. "Saya harus hemat dalam menggunakan air, dan dipakai untuk hal-hal yang bersifat penting saja, seperti mandi, mencuci," bebernya.
Hal
senada diungkapkan, Lilis, tempatnya sudah kekurangan air. "Sudah sekitar
tiga bulan belum turun hujan," katanya seraya mengatakan pihak terkait
segera mengatasi atas kekurangan air selama musim kemarau.HLD-28
Tidak ada komentar:
Posting Komentar