Kotabumi, HL – Maraknya aksi pembegalan diwilayah Kabupaten Lampung Utara (Lampura) membuat prihatin semua pihak. Menyikapi kondisi itu, DPRD setempat menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Kapolres Lampura AKBP. Frans Sentoe, S.I.K., diruang rapat DPRD, Kamis (29/3). Sayangnya, rapat yang digelar serta dihadiri oleh salah satu perwakilan masyarakat desa Papan Rejo Kecamatan Abung Timur Lampura itu belum menghasilkan keputusan yang memuaskan pihak masyarakat. Pasalnya, rapat tersebut akan ditindak lanjuti dalam rapat berikut yang akan menghadirkan Forkopimda dan pihak terkait lainnya.
Sementara itu, dalam rapat, Frans Sentoe sebagaimana biasanya hanya mengatakan kendala keterbatasan personil polisi serta sarana dan prasarana. “Masalah keamanan memang kita sangat prihatin. Namun, semua tetap terkendala dengan keterbatasan personil anggota kepolisian,” ujar dia.
Meski demikian, Frans menjelaskan, pihaknya saat ini telah berupaya secara maksimal yakni dengan cara meningkatkan operasi disejumlah titik yang dianggap rawan kejahatan diseluruh wilayah Lampura. “Kita juga akan mengintensifkan kembali Pos Tenda ditepi jalan pada beberapa titik yang rawan tindak kriminal,” kata dia seraya menjelaskan dalam satu Pos Tenda akan ditugaskan sebanyak 20 personil dibagi dalam 4 Shift. Dimana setiap satu shift diisi 5 personil yang dilengkapi dengan senjata.
Ali Mustofa (54), salah seorang perwakilan masyarakat mengatakan, aksi pembegalan motor didaerahnya, seperti tidak bisa dihentikan. “Dalam satu pekan dapat dipastikan terdapat 5 kejadian. Bahkan, terkadang hampir setipa hari daerah kami terjadi pembegalan,” ujar dia seraya mengungkapkan bahwa dirinya merupakan salah satu korban pembegalan dan selama ini sudah empat motor miliknya dirampas begal.
Menurut dia, upaya pihak keamanan dalam memberantas aksi pembegalan sepertinya sia-sia karena tindak kejahatan dijalan raya itu masih sering terjadi dimana-mana. “Kami berharap kepada pihak kepolisian agar mengambil langkah yang lebih konkrit untuk menciptakan rasa aman bagi kami masyarakat diperdesaan,” harapnya.
Harapan sama juga disampaikan Totok (43), keamanan bagi masyarakat yang hal sangat pokok karena menyangkut keberlangsungan hidup manusia. “Sebab, kalau tidak aman bagaimana kami mau usaha dan bekerja. Untuk keluar rumah saja kami sudah takut,” aku dia.
Rapat diruang Komisi A yang dipimpin oleh Ketua DPRD Lampura M Yusrizal, S.T., hanya mengambil kesimpulan bahwa rapat ini akan ditindak lanjuti dengan RDP berikutnya yang mengundang seluruh pihak terkait seperti Forkopimda, Majelis Ulama Indonesia (MUI), tokoh pemuda dan pihak terkait lainnya.
“Kita akan lanjutkan kembali rapat ini dengan mengahadirkan Forkopimda dan pihak terkait lainnya,”ujar Yusrizal menutup rapat.HLD-28
Tidak ada komentar:
Posting Komentar