Kotabumi, HL – Beredarnya isu akan dihabisi nyawa Darwis korban
pembacokan yang dilakukan oleh Kepala Dinas Perikanan Lampung Utara (Lampura)
Kadarsyah membuat keluarga Korban (Darwis, red) resah dan mengajukan pengamanan
pihak kepolisian setempat yang telah diajukan pada pada Jumat (25/5) lalu.
Pantauan dirumah sakit Jum,at
malam (25/5) ruang VIP A RSU. Ryacudu Kotabumi tempat Darwis menjalani
perawatan dijaga ketat pihak kepolisian setempat.
“Ada kabar yang saya terima bahwa tindakan
yang dilakukan Kadarsyah yang melukai bahu saya merupakan pekerjaan tanggung
karena pada akhirnya terhukum dan dipecat dari jabatan sebagai Kadis sudah
tidak terelakan lagi, kenapa tidak dihabiskan sekalian,” ujar Darwis dalam kondisi
terbaring lemah.
Menyikapi isu tersebut, sebagai
langkah antisipasi, Darwis mengaku telah menghubungi Kapolres Lampura, AKBP.
Frans Sentoe untuk meminta pengamanan dirumah sakit. “Saya juga sudah kirimkan surat resmi kepada
Kapolres untuk pengamanan saya yang diantarkan langsung oleh Juanda adik saya
sesaat setelah mendengar kabar terang,” terang Darwis Minggu (27/5) seraya
mengatakan, apakah hal itu benar atau tidak yang penting pihaknya sudah
melakukan antisipasi.
Sementara itu, Kasat Intelkam
Polres Lampura AKP Trisnadi Putra mendampingi Kapolres Lampura AKBP Frans
Sentoe ketika dikonfirmasi membenarkan Darwis telah meminta pengamanan. “Kita
sudah lalukan pengamanan dirumah sakit Ryacudu Kotabumi sesuai permintaan
korban,” ungkap dia.
Untuk itu, lanjut dia, Polres
Lampura telah menugaskan dua orang anggota secara bergantian mengontrol sekitar
rumah sakit dan ruang perawatan Darwis. “Sampai sekarang kita masih melakukan
kontrol terdiri dari dua orang anggota secara bergantian,” ujar dia seraya
mengungkapkan dirinya belum melihat surat
permohonan pengamanan dari korban.
Yang jelas, sambung dia, pihaknya
diperintah melakukan pengamanan serta kontrol dirumah sakit, sedangkan
tersangka sampai saat ini masih buron.HLD-38/28
Tidak ada komentar:
Posting Komentar