Senin, 21 Mei 2012

DESKI PEMULUNG KECIL YANG MALANG

Kotabumi,HL - Disaat rekan seusianya beristirahat dan bercengkrama  engan keluarganya pada malam hari, Yeski Prasetyo (11) malah asyik bergelut dengan tumpukan sampah untuk mengais rezeki demi membantu kedua orang tuanya.

Dengan karung yang berisikan kumpulan sampah bekas dipundaknya, Putra ketiga pasangan Legimin dan Misriyati ini terus mengais kumpulan sampah yang dilaluinya, yakni dari Pasar Pagi Kotabumi hingga menuju tempat tinggalnya di Jalan Cendana, Kelurahan Kelapa Tujuh, Kecamatan Kotabumi Selatan, Lampung Utara.

Tepat dibawah Tugu Payan Mas Kotabumi, langkah kaki kecil tersebut terhenti karena mulai diselimuti rasa lelah. Pemulung kecil ini pun memutuskan beristirahat sebentar. Indahnya bangku sekolah sudah tak lagi ia rasakan sejak tiga tahun lalu. Yeski seolah mengikuti jejak kedua kakaknya, Oki (17) dan Okto (15) yang telah putus sekolah terlebih dahulu. Bahkan, adik bungsunya Adel (8) belum juga bersekolah lantaran tidak ada biaya..

“Aku berhenti sekolah sejak kelas 3 SD di SDN 3 Rejosari Kotabumi mas. Tapi kalau kedua kakakku berhenti sekolah pada kelas 5 SD. Sedangkan adikku, Adel belum sekolah karena tidak ada biaya,” jelas Yeski, Rabu (16/5) sekira pukul 22:30 WIB.

Raut kelelahan jelas terpancar dari wajah bocah kecil ini, meski Yeski mengaku ia sudah melakoni pekerjaan ini sejak tahun lalu. “Sudah tiga tahun ini aku merongsok mas. Biasanya aku cari rongsokan itu abis Adzan Magrib dan pulang sekitar pukul 23:00 WIB. Atau sampai aku capek mas,” katanya dengan polosnya.

Yeski menuturkan, setiap harinya hanya memperoleh penghasilan Rp.5000 saja. Oleh karenanya, pada siang harinya, ia kembali membantu ibunya untuk mengumpulkan sisa – sisa singkong yang terjatuh dari traktor
sinkong disekitar tempat tinggalnya.

“Itu aku lakukan untuk membantu ayah dan ibu. Ayahku hanya kuli bangunan, sementara ibu tidak ada pekerjaan,” ujarnya singkat sembari menambahkan bahwa keluarganya tak jarang menyantap nasi yang hanya diberi air dan garam.

Dirinya mengaku sebenarnya jenuh dengan pekerjaan ini karena ia hampir sebagian waktunya digunakan untuk mencari uang demi membantu perekonomian keluarganya. Yeski juga mengatakan pernah dimarahi dan
dipukuli oleh warga dalam melakuka pekerjaannya. Disamping itu, ia juga mengaku masih merindukan bisa kembali bersekolah seperti rekan – rekannya yang lain.

“Pak Bupati, saya capek kerja gini terus. Tolong Bantu saya. Saya ingin dapat bantuan biar bisa bersekolah lagi,” pintanya dengan terisak – isak.HLD-28

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...